Minggu, 29 Januari 2012

Geometri Molekul

Berikut adalah tabel yang menunjukan Geometri Molekul dari tiap-tiap molekul dengan kombinasi jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas tertentu:

Sabtu, 28 Januari 2012

Ekstrak daun jambu biji berpotensi sembuhkan demam berdarah dengue

Pada zaman yang serba maju seperti sekarang ini, kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Tetapi hal itu terkadang tidak bisa diimbangi oleh kebiasaan hidup manusia untuk menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit yang muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau disebut juga dengue hemorrhagic fever (DHF). Penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.


Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ini disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina dewasa.

Penyakit DBD disebabkan oleh empat macam serotipe virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat serotipe  tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses) dari genus flaviverus dan famili flaviviridae. Serotipe-serotipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Dari empat serotipe virus tersebut yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3. Walaupun secara antigenik serupa, keempat serotipe tersebut cukup berbeda dalam menghasilkan perlindungan silang selama beberapa bulan setelah terinfeksi salah satunya.

 

Gambar 2.2    Virus dengue (Sumber: http://id.wikipedia.org/)

Gejala-Gejala yang Ditimbulkan oleh Penyakit DBD

Secara garis besar gejala klinis DBD dibagi menjadi dua gejala, yaitu gejala awal dan gejala lanjutan.
1.    Gejala Awal
Pada saat awal penyakit (hari demam 1-3) gejala klinis DBD adalah demam, lesu, nyeri perut, tanda pendarahan, dan beberapa gejala lain.
     (1)    Demam
Demam pada penyakit DBD ini secara mendadak dan berkisar antara 38,5ºC-40ºC, dan pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang signifikan. Saat pagi hari anak masih dapat sekolah dan bermain, mendadak pada sore harinya mengeluh demam yang sangat tinggi. Demam akan terus menerus, baik pada pagi maupun malam hari dan hanya menurun sebentar setelah diberikan obat penurun panas. Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan, mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.
     (2)    Lesu
Disamping demam tinggi dan mendadak, penderita demam berdarah dengue akan mengeluh atau terlihat lesu dan lemah. Seluruh badan lemah seolah tidak ada kekuatan. Pada anak yang masih kecil tidak dapat mengeluh tetapi anak yang biasanya aktif, kali ini tidak mau bermain lagi dan lebih senang diam duduk atau tiduran. Badan akan makin bertambah lemah oleh karena nafsu makan menghilang. Rasa mual dan rasa tidak enak di perut dan didaerah ulu hati menyebabkan semua makanan dan minuman yang dimakan keluar lagi. Rasa mual, muntah dan nyeri pada ulu hati akan makin bertambah bila penderita meminum obat penurun panas yang dapat merangsang lambung. Pada anak kecil dapat disertai mencret dalam waktu 3-5 kali sehari. Jadi, bila seorang anak menderita mencret disertai demam tinggi kita harus waspada, apalagi terjadi pada bayi atau anak kecil di bawah umur 2 tahun. Demam Berdarah Dengue sebagai penyakit virus sering menyebabkan muka dan badan anak kemerahan seperti udang rebus (flushing) dan bila dipegang badan sangat panas.

Kandungan Daun Jambu Biji

Jambu biji (Psidium guajava) banyak tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu yang  memiliki banyak cabang dan ranting serta memiliki batang yang keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, maka akan terlihat permukaan batang kayu yang basah. Bentuk daun jambu biji umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya berukuran kecil, berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah.

 

Gambar 2.3    Daun jambu biji (Sumber: http://hujau.blogspot.com/)


Khasiat Daun Jambu Biji Terhadap Penyakit DBD

Demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti ini memang disebabkan oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya, setelah masa kritisnya lewat. Namun, mengobati penyakit yang bisa berujung pada kematian ini tentu tidak bisa sembarangan. Diperlukan penanganan yang tepat agar bisa sembuh, meski demam berdarah memang bisa disembuhkan dengan bahan-bahan alami atau herbal.

Oleh karena sistem kekebalan tubuh juga diserang, maka sistem antibodi juga perlu diperbaiki. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti ekstrak daun jambu biji. Daun jambu biji tua mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit DBD. Kandungan quercentin dalam daun jambu biji dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Quercentin dari golongan flavonoid efektif secara cepat menaikan jumlah trombosit melalui mekanisme peningkatan jumlah sitokin. Didalam tubuh sitokin berperan meningkatkan kekenyalan pembuluh darah sekaligus mengaktifkan sistem pembekuan darah. Kelompok senyawa tannin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quercentin dalam ekstrak daun jambu biji juga dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA seperti virus dengue. Dalam hal ini RNA berperan dalam sintesis protein. Jika pembentukan RNA virus dengue terganggu, virus dapat mati sehingga jumlah trombosit meningkat.

 


Gambar 2.4    Struktur quercentin (Sumber: http://findmeacure.com/)