Jambu biji (Psidium guajava) banyak tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu yang memiliki banyak cabang dan ranting serta memiliki batang yang keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, maka akan terlihat permukaan batang kayu yang basah. Bentuk daun jambu biji umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya berukuran kecil, berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah.
Gambar 2.3 Daun jambu biji (Sumber: http://hujau.blogspot.com/)
Kandungan kimia dari tanaman jambu biji sangat beranekaragam. Buah, daun, dan kulit batang pohon jambu biji banyak mengandung tannin, sedangkan pada bunganya tidak banyak mengandung tannin. Daun jambu biji juga mengandung zat selain tannin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan berbagi macam vitamin.
Daun jambu biji mengandung total 6% minyak, 0,365% minyak atsiri, 3,15% resin, 8,5% tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu ยต pinene, menthol, ²-pinene limonene, terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, ²- bisabolene, caryophyllene oxide, ²- copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene and curcumene. Minyak atsiri juga kaya akan cineol dan empat triterpenic acids sebaik dengan ketiga jenis flavonoid yaitu, quercetin, 3-L-4-4- arabinofuranoside (avicularin) dan 3-L-4-pyranoside dengan aktivitas anti bakteri yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar