Sabtu, 28 Januari 2012

Gejala-Gejala yang Ditimbulkan oleh Penyakit DBD

Secara garis besar gejala klinis DBD dibagi menjadi dua gejala, yaitu gejala awal dan gejala lanjutan.
1.    Gejala Awal
Pada saat awal penyakit (hari demam 1-3) gejala klinis DBD adalah demam, lesu, nyeri perut, tanda pendarahan, dan beberapa gejala lain.
     (1)    Demam
Demam pada penyakit DBD ini secara mendadak dan berkisar antara 38,5ºC-40ºC, dan pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang signifikan. Saat pagi hari anak masih dapat sekolah dan bermain, mendadak pada sore harinya mengeluh demam yang sangat tinggi. Demam akan terus menerus, baik pada pagi maupun malam hari dan hanya menurun sebentar setelah diberikan obat penurun panas. Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan, mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.
     (2)    Lesu
Disamping demam tinggi dan mendadak, penderita demam berdarah dengue akan mengeluh atau terlihat lesu dan lemah. Seluruh badan lemah seolah tidak ada kekuatan. Pada anak yang masih kecil tidak dapat mengeluh tetapi anak yang biasanya aktif, kali ini tidak mau bermain lagi dan lebih senang diam duduk atau tiduran. Badan akan makin bertambah lemah oleh karena nafsu makan menghilang. Rasa mual dan rasa tidak enak di perut dan didaerah ulu hati menyebabkan semua makanan dan minuman yang dimakan keluar lagi. Rasa mual, muntah dan nyeri pada ulu hati akan makin bertambah bila penderita meminum obat penurun panas yang dapat merangsang lambung. Pada anak kecil dapat disertai mencret dalam waktu 3-5 kali sehari. Jadi, bila seorang anak menderita mencret disertai demam tinggi kita harus waspada, apalagi terjadi pada bayi atau anak kecil di bawah umur 2 tahun. Demam Berdarah Dengue sebagai penyakit virus sering menyebabkan muka dan badan anak kemerahan seperti udang rebus (flushing) dan bila dipegang badan sangat panas.

    (3)    Nyeri Perut
Nyeri perut merupakan gejala yang penting pada Demam Berdarah Dengue. Gejala ini terlihat jelas pada orang dewasa, karena mereka dapat merasakan nyeri perut tersebut. Nyeri perut dapat dirasakan di daerah ulu hati dan daerah di bawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan lebih mengarah pada penyakit DBD dibandingkan nyeri perut pada ulu hati. Penyebab dari nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan ini adalah pembesaran hati (liver) sehingga terjadi peregangan selaput yang membungkus hati. Pada gejala selanjutnya dapat diikuti dengan perdarahan pembuluh darah kecil pada selaput tersebut. Sedangkan nyeri perut di daerah ulu hati yang menyerupai gejala sakit lambung (sakit maag) dapat juga disebabkan oleh rangsangan obat penurun panas khususnya obat golongan aspirin atau asetosal.

Untuk memastikan adanya nyeri perut, dapat dilakukan penekanan (perabaan disertai penekanan) pada daerah ulu hati dan di bawah lengkung iga sebelah kanan, terutama pada anak yang belum dapat mengeluh. Perlu diperhatikan bahwa nyeri perut dapat menyerupai gejala radang usus buntu. Letak usus buntu pada daerah perut sebelah kanan bawah dekat pangkal paha kanan. Jadi, bila terdapat peradangan usus buntu akan terasa sakit bila ditekan di daerah perut sebelah kanan bawah, tetapi pada anak-anak perasaan nyeri perut dapat menjalar dan dirasakan pada daerah pusar sehingga kadangkala sulit dibedakan dengan nyeri perut pada demam berdarah dengue. Apalagi gejala radang usus buntu juga disertai dengan demam, muntah, dan nyeri perut.
     (4)    Tanda Pendarahan
Pada awal penyakit DBD, tanda perdarahan yang terjadi adalah perdarahan yang tergolong ringan. Perdarahan kulit merupakan perdarahan yang terbanyak ditemukan. Bintik kemerahan sebesar ujung jarum pentul menyerupai bintik gigitan nyamuk. Maka, untuk membedakan bintik merah yang disebabkan oleh perdarahan pada DBD dengan bintik karena gigitan nyamuk, carilah juga di daerah yang terlindung pakaian (misalnya dada dan punggung) sehingga hampir dapat dipastikan terlindung dari gigitan nyamuk. Kemudian coba tekan bintik merah tersebut, bila menghilang itu berarti gigitan nyamuk dan sebaliknya bila menetap itu adalah perdarahan kulit, juga pada perabaan pada gigitan nyamuk akan teraba menonjol sedangkan pada demam berdarah bintik tersebut rata dengan permukaan kulit. Pada gigitan nyamuk, bintik merah disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah sebagai akibat dari reaksi terhadap racun  yang terdapat di dalam kelenjar liur nyamuk dan bukan karena perdarahan kulit. Bintik merah pada demam berdarah tidak bergerombol seperti halnya bintik merah pada campak, tetapi terpisah satu-satu.

Perdarahan lain yang sering ditemukan adalah mimisan. Terutama pada anak perlu diperhatikan apakah anak sering menderita mimisan sebelumnya. Mimisan, terbanyak disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di daerah selaput lendir hidung yang disebabkan oleh rangsangan baik dari dalam ataupun dari luar tubuh seperti demam tinggi, udara yang terlampau dingin, udara yang terlampau panas, terlampau letih sehingga kurang istirahat atau makan kurang teratur, dan sebagainya. Bila anak pernah menderita mimisan sebelumnya, maka mimisan mungkin tidak berbahaya; tetapi pada seorang anak yang belum pernah mimisan kemudian demam tinggi dan mimisan maka perlu diwaspadai. Gejala perdarahan lain yang dapat dijumpai adalah haid yang berlebihan pada anak perempuan atau lebam pada kulit bekas pengambilan darah, dan perdarahan gusi.
     (5)    Gejala Lain
Seorang anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam, pada saat demam tinggi yang diduga DBD dapat terjadi kejang. Walaupun harus difikirkan juga adanya penyakit infeksi lain seperti radang otak atau selaput otak, terutama bila anak setelah kejang tidak sadar kembali. Gejala lain yang sering dikeluhkan oleh orang dewasa yang menyertai penyakit DBD adalah nyeri kepala, nyeri di belakang mata, rasa pegal-pegal pada otot dan sendi. Pada orang dewasa keluhan-keluhan ini sangat mengganggu sehingga mereka biasanya cepat mencari pengobatan, sedangkan anak-anak biasanya belum mengeluh atau keluhan tersebut tidak dirasakan mengganggu.

2.    Gejala lanjutan
Gejala selanjutnya terjadi pada hari ke 3-5 dan merupakan saat-saat yang berbahaya pada penyakit Demam Berdarah Dengue. Suhu badan akan turun, jadi seolah-olah anak sembuh sebab tidak terjadi demam lagi. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah tingkah laku si anak. Apabila demam menghilang, anak terlihat segar ,mau bermain serta mau makan atau minum, biasanya termasuk demam dengue ringan. Namun, jika demam menghilang dan anak bertambah lemah, ingin tidur, dan tidak mau makan atau minum apapun apalagi disertai nyeri perut, hal ini merupakan tanda awal terjadinya shock. Keadaan shock  merupakan keadaan yang sangat berbahaya, karena semua organ tubuh akan kekurangan oksigen dan hal ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Tanda-tanda shock harus dapat dikenali dengan baik bila kita merawat anak yang dicurigai menderita demam berdarah, atau anak yang telah demam tinggi selama 3 hari atau lebih. Anak terlihat gelisah atau bila shock berat anak menjadi tidak sadarkan diri, nafas cepat seolah-olah sesak nafas, seluruh badan terasa dingin dan lembab. Bibir dan kuku tampak kebiruan menggambarkan pembuluh darah di bagian ujung mengkerut sebagai kompensasi untuk memompa darah yang lebih banyak ke jantung. Anak akan merasa haus, serta kencing berkurang atau tidak ada kencing sama sekali. Shock akan mudah terjadi bila anak kurang atau tidak mau minum.

Apabila shock yang telah dijelaskan sebelumnya tidak diobati dengan baik, maka akan menyusul gejala berikutnya yaitu perdarahan dari saluran cerna. Perdarahan saluran cerna ini dapat ringan atau berat tergantung dari berapa lama shock terjadi sampai diobati dengan tepat. Penurunan kadar oksigen di dalam darah akan memicu terjadinya perdarahan. Makin lama shock terjadi makin rendah kadar oksigen di dalam darah maka makin hebat perdarahan yang terjadi. Pada awalnya perdarahan saluran cerna tidak terlihat dari luar karena terjadi di dalam perut. Maka yang akan terlihat hanya perut yang semakin lama semakin membuncit dan terasa nyeri bila diraba. Selanjutnya akan terjadi muntah darah dan berak darah atau berak hitam. Pada saat terjadi perdarahan hebat, penderita akan sangat kesakitan, tetapi bila shock sudah lama terjadi, penderita pada umumnya sudah tidak sadar lagi. Perdarahan lain yang dapat terjadi adalah perdarahan di dalam paru. Anak akan lebih merasa sesak lagi, makin gelisah, dan sangat pucat. Kematian makin dipercepat dengan adanya perdarahan di dalam otak.

Pada hari keenam dan seterusnya merupakan saat penyembuhan. Saat ini demam telah menghilang dan suhu menjadi normal kembali, tidak dijumpai lagi perdarahan baru, dan nafsu makan timbul kembali. Pada umumnya setelah anak sembuh dari sakitnya, anak masih tampak lemah, muka agak lebam, disertai perut agak tegang tetapi beberapa hari kemudian kondisi badan anak akan pulih kembali tanpa gejala sisa. Sebagai tanda penyembuhan, biasanya timbul bercak-bercak merah menyeluruh di kedua kaki dan tangan dengan bercak putih diantaranya serta pada orang dewasa mengeluh gatal pada bercak tersebut. Jadi, bila telah timbul bercak merah yang sangat luas di kaki dan tangan anak itu pertanda anak telah sembuh dan tidak perlu dirawat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar